Vitamin Larut Dalam Air
Vitamin larut dalam air terdiri dari dua grup, yaitu vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin ini
penting untuk kesehatan tubuh manusia. Awalnya vitamin B dan vitamin C diberi nama
berdasarkan label dari tabung percobaan saat vitamin tersebut ditemukan. Karena tabung
percobaan pada vitamin B ternyata mengandung lebih dari satu vitamin, maka kemudian vitamin-
vitamin dalam tabung percobaan B diberi nama B1, B2, dst.
Bila vitamin C mempunyai banyak fungsi, seperti berperan sebagai antioksidan maka vitamin B
yang jumlahnya ada 8 ini berperan untuk membantu enzim pada metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein, serta dalam pembuatan DNA dan sel-sel baru.
Vitamin yang larut dalam air:
1. Thiamin (Vitamin B1)
2. Riboflavin (Vitamin B2)
3. Niacin (Asam nikotinat, nicotinamida, niasinamida, vitamin B3)
4. Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin)
5. Folat (Folasin, asam folat, asam pteroilglutamat, vitamin B9)
6. Vitamin B12 (Kobalamin)
7. Asam pantotenat (Vitamin B5)
8. Biotin (Vitamin B8)
Thiamin (Vitamin B1)
• Kebutuhan:
RDA untuk thiamin adalah 0,5 mg/1000 kkal perhari. Diperkirakan konsumsi rata-rata
makanan per hari sekitar 2000 kkal/orang, jadi RDA untuk thiamin sekitar 1 mg perhari.
Makanan yang seimbang akan memberikan cukup thiamin.
Orang yang berpuasa atau
melakukan diet harus memastikan bahwa mereka mendapat sejumlah thiamin yang sama
seperti dalam 2000 kkalori makanan.
• Sumber-sumber utama:
Daging babi merupakan sumber yang sangat baik untuk thiamin, sama seperti ragi, hati, biji bunga matahari, sejumlah padi, biji-bijian, kacang polong, semangka, tiram, oatmeal dan
tepung terigu.
• Fungsi:
Thiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme
energi. Sistem syaraf dan otot tergantung pada thiamin.
• Gejala kekurangan:
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini
ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles' (polish rice) tersebar
luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri-
beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah
irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan
kelumpuhan.
• Keracunan:
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena
reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah
dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.
Riboflavin (Vitamin B2)
• Kebutuhan:
RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2 mg perhari untuk
2000 kkal diet. Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan tambahan riboflavin karena
vitamin ini penting untuk pertumbuhan.
• Sumber-sumber utama:
Susu dan produk-produk susu, misalnya keju, merupakan sumber yang baik untuk
riboflavin. Untuk itu ketersediaannya dalam makanan sehari-hari sangat penting. Hampir
semua sayuran hijau dan biji-bijian mengandung riboflavin; brokoli, jamur dan bayam
merupakan sumber yang baik.
• Fungsi:
Seperti halnya thiamin, riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim
untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan
pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut
• Gejala kekurangan:
Tidak ada penyakit yang berhubungan dengan kekurangan riboflavin. Kekurangan riboflavin
dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan
sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar
(photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
• Keracunan:
Belum diketahui gejala keracunan akibat riboflavin
• Apakah anda tahu?
Sinar dan iradiasi dapat merusak riboflavin. Hal inilah yang meyebabkan susu jarang dijual
dalam gelas transparan.
Di sisi lain, riboflavin stabil terhadap panas, sehingga pemanasan
tidak akan merusaknya. Vitamin ini juga digunakan sebagai food additive, E101.
Niacin (vitamin B3)
• RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE (niacin equivalents)/ 1000 kkal, atau 13 mg perhari. NE
merupakan jumlah niasin yang diperoleh dalam makanan, termasuk niacin yang secara
teori dibuat dari prekusor asam amino triptophan. 60 mg triptophan dapat menghasilkan 1
mg niacin.
• Sumber utama:
Daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya roti
dan sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau merupakan
sumber yang paling baik.
• Fungsi:
Dua koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD dan NADP dibutuhkan untuk beberapa
aktivitas metabolis, terutama metabolisme glukosa, lemak dan alkohol. Niasin memiliki
keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya dari asam amino
triptophan. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.
• Gejala kekurangan:
Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan
dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin
lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat
menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena
sinar matahari langsung.
• Keracunan:
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan
gula darah.
Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi.
Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan
darah rendah.
Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin)
• Kebutuhan:
Koenzim vitamin B6 berperan penting dalam metabolisme asam amino, sehingga konsumsi
sehari-hari harus sebanding dengan konsumsi protein, karena protein dibuat dari asam
amino. RDA untuk vitamin B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-rata konsumsi adalah 2
mg/hari untuk pria dan 1,6 mg/hari untuk wanita.
• Sumber utama:
Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merupakan sumber utama vitamin B6. Sumber yang
lain adalah kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu.
• Fungsi:
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6
membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan
dalam produksi sel darah merah.
• Gejala kekurangan:
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat
lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi
motorik dan sawan.
• Keracunan:
Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang
kadang-kadang tidak dapat diperbaiki.
Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki;
selanjutnya, perasaan hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika
konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya.
Folat (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat)
• Kebutuhan:
RDA untuk folat adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya
sekitar 200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan konsumsi
folat direkomendasikan selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel. Kekurangan asam
folat dapat disebabkan tidak hanya oleh konsumsi yang rendah, tetapi juga oleh
berkurangnya penyerapan atau kebutuhan metabolik yang tidak biasa untuk vitamin. Orang
yang mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak mengkonsumsi makanan yang tidak
berkalori juga mudah kekurangan folat. Selain itu, pada kondisi yang berhubungan dengan
pertumbuhan sel, seperti kehamilan, kanker atau penyakit kerusakan kulit, seperti measles ,
meningkatkan kebutuhan akan folat.
• Sumber utama:
Sumber terbaik untuk folat adalah sayur-sayuran, khususnya sayuran berdaun hijau. Hati
juga mengandung banyak folat. Daging, susu dan produk-produk susu mengandung sedikit
folat.
• Fungsi:
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru.
• Gejala kekurangan:
Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah.
Gejalanya bisa meluas, seperti sel-
sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini
disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12.
Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan
sring terkena infeksi karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi
sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan dan pingsan.
• Keracunan:
Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis
tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.
Vitamin B12 (Kobalamin)
• Kebutuhan:
RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-gram perhari.
• Sumber utama:
Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani. Orang
yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi
(kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu
cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak
memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu
kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan vitamin B12.
• Fungsi:
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat.
Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan
mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang.
Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga
dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
• Gejala kekurangan:
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya
disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam
pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah
menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat.
Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada regenerasi
syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat menyebabkan hipersensitif
pada kulit.
• Keracunan:
Tidak ada gejala keracunan yang berhubungan dengan vitamin B12
Asam pantotenat
• Kebutuhan:
Tidak ada RDA untuk asam pantotenat. Diperkirakan konsumsi yang aman dan cukup
adalah antara 4 sampai 7 mg perhari .
• Sumber utama:
Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan.
Daging, ikan, unggas
(ayam, itik dll), semua biji-bijian dan sayuran merupakan sumber utama.
• Fungsi:
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini
berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan
metabolisme energi.
• Gejala kekurangan:
Gejala kekurangan jarang terjadi, tapi dapat menyebabkan muntah, sulit tidur dan
kelelahan.
• Keracunan:
Gejala keracunan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.
Biotin (Vitamin B8)
• Kebutuhan:
Biotin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, jadi tidak ada nilai RDA. Perkiraan aman
dan cukup yang dapat dikonsumsi dalam makanan sehari-hari antara 30-100 mikro-gram
perhari.
• Sumber-sumber utama:
Biotin ditemukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defisiensi tidak terjadi pada
seseorang yang mengkonsumsi berbagai makanan.
• Fungsi:
Dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang diketahui tentang
fungsi biotin seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin memainkan peranan penting
dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
•
Gejala kekurangan:
Kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien rumah sakit yang
menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien
untuk mencegah defisiensi.
• Keracunan:
Keracunan biotin tidak biasa terjadi.
Vitamin C
• Kebutuhan:
RDA untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap individu. Stres
fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok, penggunaan terus-menerus
obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh akan
vitamin C. Perokok membutuhkan vitamin C sekitar 100 mg/hari
• Sumber-sumber utama:
Jeruk merupakan sumber utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau, kol (kobis),
melon dan strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi.
• Fungsi:
Vitamin C mempunyai banyak fungsi.
Vitamin C berperan membantu spesifik enzim dalam
melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan. Perusahaan kadang–
kadang menambahkan vitamin C pada produk makanannya untuk menjaga kandungan
bahan tertentu. Vitamin C juga penting untuk membentuk kolagen, serat, struktur protein.
Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi dan juga untuk membentuk
jaringan bekas luka. Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan
membantu tubuh menyerap zat besi.
• Gejala kekurangan:
Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh
darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages . Kekurangan banyak vitamin C
berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan
otot seperti juga rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia,
sering terkena infeksi, kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Ketika
seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka
panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan
vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh
tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.
• Keracunan:
Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan
susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil
yang berlebihan dan membentuk batu ginjal.
Pustaka:
http://www.food-info.net/id/vita/water.htm
Artikel Vitamin Larut Dalam Air dipersembahkan oleh blog Gosip Artis @ Oktavita.Com
Tidak Ada Komentar Pada Artikel » Vitamin Larut Dalam Air
Post a Comment